Thursday, September 19, 2013

(Result) Bengkel Umum Harus Bisa Handle Motor Injeksi


 
Saatnya buka hasil polling. Sebuah polling bertemakan motor injeksi telah saya gelar sebelumnya. Polling bertujuan mengorek tentang kelemahan motor injeksi. Persisnya, apa sih yang ditakutkan oleh para biker akan motor injeksi? Berbagai isu saya jadikan opsi jawaban. Dan inilah hasil yang dapat saya resume.
Partisipant memang tidaklah banyak. Sangat sedikit malah jika dibandingkan survey “besar”. Mungkin belum bisa kategorikan memadai. Namun, apapun hasilnya harus dibedah. Yup, 72 responden sukses nyangkut ke lapak saya untuk ikut mengisi polling.

Hasil polling (klik pada gambar untuk memperbesar)
Dan hasil yang sudah terpampang diatas menunjukkan bahwa ‘segelintir’ orang merasa khawatir jika motor injeksi mereka akan susah mendapatkan perawatan. Perawatan dari bengkel resmi tepatnya. Bukan hanya sekedar isyu jika bengkel umum biasa (apalagi bengkel di pedesaan/kaki lima) belum mampu mengutak-atik motor tanpa karburator itu. Padahal di sisi lain motor injeksi sudah sangat “merakyat”. Pabrikan dengan sangat yakin menyasarkan motor injeksi pada segment entry level. Mau gak mau masyarakat mengikuti ‘kebijakan’ produsen sepeda motor itu. Merupakan dosa besar jika pabrikan tidak menjamin mantenance dari produknya. Pabrikan wajib menjamin perawatan produk-produknya dari kota besar hingga sudut pedesaan terkecil. Namun konsumen juga diharapkan untuk tidak terlalu manja. Motor injeksi adalah motor yang low maintenance, cmiiw. Artinya motor yang tidak perlu perawatan intensif. Berbeda dengan motor karburator yang lebih menyita rutinitas untuk perawatan. Saya yakin pabrikan telah memikirkan perluasan jaringan untuk menjangkau di tiap sudut konsumennya.
 
Rasa was-was konsumen juga datang dari sistem kelistrikan motor injeksi. Bukan rahasia umum lagi jika sistem kelistrikan motor injeksi amat sangat tergantung dengan aki. Memang semua sepeda motor jenis apapun, kelistrikannya tergantung dengan aki. Namun pada motor injeksi, aki menjadi sangat vital. Aki tak fungsi, maka semua sistem akan mati. Berbeda dengan motor karburator yang masih bisa ngacir walau tanpa aki. Well, disini perlu adanya penggeseran persepsi. Pabrikan hendaknya meyakinkan konsumen bahwa aki yang terpasang pada motor injeksi sangat kuat dan ‘anti’ mati. Tapi jangan asal klaim, dibutuhkan ketepatan janji. Jangan sampai ada keluhan mengenai aki tekor pada motor injeksi...
Kesan ringkih juga muncul pada motor injeksi. Diginiin mati, digituin mogok, dianuin ngambeg. Mereka jelas membedakan dengan motor karbu yang seakan tahan banting. Mau diutak-atik bagaimanapun tetep ngacir. Lain dari pada itu, Tidak bisa utak-atik motor sendiri juga menjadi keluhan orang pada motor injeksi. Lha wong motor dewe kok gak iso dikorek. Motor injeksi dirasa lebih rumit perawatannya. Dan satu lagi, isyu fuel pump jebol kala kehabisan bengsin juga masih menjadi momok yang menakutkan pada motor injeksi. Padahal ini jelas isyu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Segala ketakutan akan motor injeksi harusnya segera diakomodasi oleh pihak ATPM. Edukasi untuk meyakinkan bahwa motor injeksi aman dan tidak perlu ada ketakutan padanya lagi. Masih banyak isyu-isyu lain yang merebak di masyarakat mengenai motor injeksi. Hasil poling ini hanya sebagian ‘kecil’ dari banyaknya fenomena ketakutan masyarakat akan akan motor injeksi.
advertisement

2 comments:

  1. Jossss...
    Motor/ Mesin injeksi itu sebenarnya sangat minim perawatn loh...

    http://kobayogas.wordpress.com/2013/09/17/cegah-anak-anak-mengendarai-motor-camot-lads/

    http://kobayogas.wordpress.com/2013/09/17/calon-yzf250r-akan-tertunda-launchingnya/

    ReplyDelete

Mari Berbagi di Kolom Komentar (Semua Bebas Berpendapat)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...